01 July 2009

setengah tahun ini




Waktu begitu menunjukan keperkasaannya, dia terus bergulir tanpa peduli ada yang tertinggal, begitu juga dengan hidup, dia terus berlalu seiring waktu. Detik demi detik dalam setiap nafas yang terbuang hanya meninggalkan rasa dan kenangan. Setengah tahun berlalu sejak aku memulai aktivitas baru di ranah perkuliahan ini, banyak hal yang aku alami. Di awal perjalanan meninggalkan dunia kerja, aku belum melihat bentuk dari kuliah ini, bukan karena kuliah itu sendiri tapi jiwa dan pikiranku belum sepenuhnya masuk dalam dunia kampus. Sebagian jiwaku terbang entah kemana mencari rasa yang terabaikan, sehingga pikiranku ikut terbuai. Maka, banyak waktu yang tersia-siakan sehingga seakan-akan aku tak perduli apakah aku akan sampai tujuan atau terjatuh di tengah jalan. Setelah mendekati gerbang pertama akhirnya aku mulai melihat bentuk dari kuliah itu, setidaknya pikiranku sudah mulai menyadari perjalanan yang sudah dilalui akan sia-sia jika hanya berakhir di gerbang pertama. Aku bersyukur, walaupun dengan hasil yang kurang bagus aku bisa melewati gerbang pertama itu..
Masih ada tiga gerbang tersisa, tidak ada kata terlambat untuk berubah.. Mudah-mudahan perjalanan ini bisa sampai tujuan untuk menyambut takdir yang telah menanti di balik gerbang terakhir...

18 April 2009

Perangkap

"Perangkap" ini kadang datang dalam hidup kita

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja.
Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan
dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa
mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.
Sang tikus kaget bukan kepalang.
Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak " Ada Perangkap Tikus
di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."
Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkap tikus"

Sang Ayam berkata " Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak
berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yang
bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. " Maafkan aku. Tapi
perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata "
Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia
akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap
tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat
perangkap tikusnya, ternyata yang terperangkap adalah seekor ular berbisa.
Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang
istri pemilik rumah.

Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri
terkena gigitan ular tersebut.
Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya
sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.
Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau,
sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam)

Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.
Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya
untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani
harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang
melayat.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa
hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak
digunakan lagi.

SUATU HARI..KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN
MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... MAKA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI